Selasa, 20 Desember 2011

KARBOHIDRAT & METABOLISMENYA

Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung zat karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O) dalam perbandingan yang berbeda. Karbohidrat merupakan derivat atau turunan dari aldehid atau keton dari alkohol kolihidroksil, dapat pula zat-zat yang pada hidrolisa menghasilkan aldehid atau keton tersebut. Yang tersebar luas dalam jaringan tubuh hewan dn tumbuhan. Pada jaringan hewan, karbohidrat terdapat dalam bentuk glukosa dan glikogen yang berperan sebagai sumber energi dalam aktivitas jaringan tubuh. Sedangkan pada tumbuhan, karbohidrat terdapat dalam bentuk selulosa dan pati.

Fungsi Karbohidrat
1. Sebagai sumber energi
2. Sebagai sumber lemak tubuh
3. Sebagai sumber lemak air susu
4. Sebagai sumber glikogen tubuh
5. Sebagai sumber gula air susu
6. Sebagai sumber gula darah
7. Sebagai sumber monosakarida dalam struktur polisakarida dan asam nukleat tubuh
8. Sebagai sumber bagian-bagian kerangka karbon untuk sintesa protein

Klasifikasi Karbohidrat

1. Monosakarida (Gula Sederhana)

Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi bentuk gula yang lebih sederhana. Monosakarida dapat dibedakan atas :
a. Berdasarkan banyaknya atom C pada molekulnya :
- Triosa : terdiri dari 3 atom C
- Tetrosa : terdiri dari 4 atom C
- Pentosa : terdiri dari 5 atom C
- Heksosa : terdiri dari 6 atom C
Dari segi fisiologis, monosakarida yang paling penting adalah heksosa. Heksosa terdiri atas glukosa, fruktosa, galaktosa dan mannose.
b. Berdasarkan derivatnya terdiri atas :
- Aldosa : monosakarida yang mengandung gugus aldehid, seperti gliseraldehid.
- Ketosa : monosakarida yang mengandung gugus keton, seperti dihidroksi aseton.

2. Disakarida

Disakarida adalah karbohidrat yang bila mengalami proses hidrolisa akan menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berlainan.
a. Sukrosa : bila dihidrolisa akan menghasilkan fruktosa dan glukosa
b. Maltosa : bila dihidrolisa akan menghasilkan glukosa dan glukosa
c. Laktosa : bila dihidrolisa akan menghasilkan glukosa dan galaktosa

3. Trisakarida

Trisakarida adalah Karbohidrat yang apabila mengalami proses hidrolisa akan menghasilkan tiga molekul monosakarida.
- Rafinosa : bila dihidrolisa akan menghasilkan galaktosa, glukosa dan fruktosa.

4. Polisakarida

Polisakarida adalah karbohidrat yang apabila mengalami proses hidrolisa akan menghasilkan enam molekul monosakarida, seperti pati, glikogen, dekstrin, selulosa, kitin dan inulin.

Pati
• Polisakarida yang sangat penting dalam tumbuhan dan merupakan salah satu zat yang terpenting dalam bahan pakan ternak. Hampir semua biji-bijian kaya akan pati terutama butir-butiran, misalnya jagung, gandum dan sorgum (60%).
• Pati tidak larut dalam air, karena itu perlu diubah menjadi gula oleh suatu enzim sebelum pati tersebut di distribusikan dalam jaringan tumbuhan. Dalam tubuh hewan tidak terdapat pati tetapi sejumlah kecil makanan cadangan tersimpan dalam bentuk glikogen (pati hewan).

Glikogen 
• Cadangan karbohidrat dalam tubuh hewan terdapat dalam hati dan urat daging dalam bentuk glikogen yang menyerupai pati dalam sifat-sifat tertentu maupun dalam fungsinya.
• Pada umumnya 3 – 7 % berat hati adalah glikogen. Beberapa glikogen terbentuk dalam jaringan lain dalam tubuh, terutama dalam urat daging.
• Glukosa dalam peredaran darah umumnya secara terus menerus dikeluarkan sebagai nutrisi untuk jaringan tubuh, karena hal tersebut untuk mengisi persediaan glukosa dalam darah, glikogen secara bertahap diubah kembali menjadi glukosa.

Selulosa 
• Selulosa merupakan zat penyusun tubuh tumbuhan dalam porsi yang lumayan banyak dan sebagai material struktur dinding sel tumbuhan.
• Selulosa dicerna dalam tubuh ternak pada saluran pencernaan oleh enzim selulase yang akan menghasilkan selobiosa, kemudian dihidrolisis lebih lanjut oleh selobiose menghasilkan glukosa.
• Selulosa tidak dapat dicerna dan tidak dapat digunakan sebagai zat pakan kecuali pada hewan ruminansia yang mempunyai mikroorganisme selulotik dalam rumennya dimana mikroorganisme ini dapat mencerna selulosa.
• Hasil akhir pencernaan mikroorganisme terhadap selulosa adalah asam-asam lemak terbang (Volatil Fatty Acid = VFA) yang terdiri Fatty Acid = VFA) yang terdiri atas asam asetat, asam propionate dan asam butirat, adapun sebagai hasil samping adalah gas metan dan karbondioksida.

Hemiselulosa 
• Hemiselulosa adalah suatu nama untuk menunjukkan suatu golongan substansi yang termasuk didalamnya : araban, xilan, heksosa, poliuronat yang lebih tidak tahan terhadap agent kimia dibanding selulosa.
• Hemiselulosa dihidrolisis oleh enzim hemiselulase yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang terdapat hewan.

Lignin
• Lignin memiliki struktur kimia yang belum diketahui dan nukleusnya merupakan suatu susunan polihidroksi aromatik. Lignin sangat tahan terhadap setiap degradasi kimia termasuk degradasi enzimatik.
• Lignin tidak dapat diklasifikasikan sebagai suatu karbohidrat akan tetapi pembahasannya disatukan dengan golongan zat-zat tersebut karena lignin terdapat dalam ikatan yang sangat erat dengan selulosa.
• Kadar lignin tanaman bertambah dengan bertambahnya umur tanaman sehingga terdapat daya cerna yang makin rendah dengan meningkatnya lignifikasi.
• Lignin dapat diartikan sebagai bagian kayu dari tanaman seperti onggol, kulit gabah dan bagian fibrosa dari akar, batang dan daun mengandung suatu zat kompleks yang tidak dapat dicerna.

Metabolisme Karbohidrat
• Setelah karbohidar dicerna dalam saluran pencernaan, maka glukosa yang dihasilkan akan mengalami proses metabolisme. Glukosa akan diserap oleh mikrovilli usus (jonjot usus).
• Glukosa yang diserap tersebut akan disimpan dalam hati dan otot sebagai glikogen. Bila glukosa masih berlebih dalam tubuh, maka akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
• Apabila jaringan tubuh kekurangan glukosa maka glikogen tadi akan dirubah menjadi glukosa, begitu pula lemak yang tersimpan dalam jaringan lemak.
• Residu dari metabolisme karbohidrat diekskresikan melalui paru-paru dan ginjal berupa karbondioksida dan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar