Jumat, 09 Desember 2011

PENGGUNAAN ENERGI PADA AYAM BROILER

Banyak para pelajar, praktisi dan peternak yang mengartikan energi sebagai salah satu nutrisi dalam pakan ternak.  Karena kata energi ini sering sekali ditulis secara bedampingan dengan protein, lemak, serat dan nutrient lainya.  Padahal energi itu sendiri bukan nutrisi, energi adalah kalor (panas) yang dihasilkan dari metabolisme beberapa nutrient yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Namun demikian energi tetap menjadi salah satu ‘nutritional factor&rsquo.
untuk mendapatkan performance broiler yang optimal.Ada 2 hal mendasar yang perlu diketahui peternak menyangkut energi pada pakan broiler, yaitu :
1) Sampai saat ini energi dalam bahan baku yang bisa di analisa adalah gross energi,
     sementara yang digunakan oleh broiler adalah net energy atau yang sering kita      
     sebut sebagai metabolisme energi. Metabolisme energi inilah yang dipakai pada   
     sistem formulasi pakan ternak. Artinya nilai ME tidak didapat dari
     laboratorium, namun didapatdari persamaan (rumus) yang telah diuji oleh para ahli     
     nutrisi ternak dan peneliti.
2) Pengaruh kekurangan energi pada performance sangat besar. Pengaruh terbesar  
    pada ayam broiler adalah memperburuk FCR. Pada saat energi per kg pakan kurang  
    dari kebutuhan, maka ayam akan makan lebih banyak untuk menjaga kebutuhan   
    energi tubuhnya. Walaupun ayam makan lebih banyak pertambahan berat badannya    
    tidak ikut meningkat. Dan ini membuat pemenuhan kebutuhan energi menjadi lebih  
    mahal serta mengurangi ‘value’ dari energi itu sendiri.
Adapun penggunaan energi pada broiler secara garis besar bisa di bagi menajdi 2 bagian :
1. Pemenuhan Hidup Pokok (Maintenance)
    a. Energi untuk metabolisme (basal metabolisme) Bagaimanapun juga proses    
        pencernaan, penyerapan, reproduksi, proses dalam sel dan segala macam proses   
        dalam tubuh unggas yang sering di sebut dengan proses metabolisme tetap
        juga membutuhkan energi Kebutuhan energi untuk basal metabolisme semakin   
        meningkat dengan bertambahnya berat ayam (surface area), walaupun kebutuhan  
        per kg berat badanya semakin kecil.
    b. Kenaikan panas tubuh karena aktivitas Proses metabolisme protein dan lemak     
         juga akan meningkatkan panas tubuh ayam, pada saat yang sama maka ayam   
         memerlukan energi untuk menjaga keseimbangan suhu tubuhnya. Jagung    
         mengahasilkan panas bahang yang lebih tinggi dibandingkan minyak, ini adalah   
         salah satu penyebab beberapa ahli merekomendasikan mengganti sumber energi    
         ke lemak pada saat cekaman panas.
    c. Kenaikan panas tubuh karena ‘thermal regulation’ Pada saat   
        lingkungan disekitar kandang tinggi, maka suhu tubuh ayam juga ikut meningkat.    
        Untuk menurukan suhu tubuhnya ayam akan minum lebih banyak, dalam
        tubuh ayam itu sendiri ada energi yang dipakai untuk menetralisir hal tersebut.
    d. Energi pada feses dan urine Energi yang terbuang sebagai endogenous energy   
        dalam feses dan urine adalah nila mutlak yang tidak bisa di tawar lagi.
    e. Immune Respons Pada saat ayam broiler terinfeksi suatu penyakit, maka sebagian    
        nutrient akan digunakan untuk meningkatkan daya tahan. Glukosa dalam darah   
        juga menurun, maka dari itu energi untuk pertumbuhan juga sebagian akan  
        terpakai untuk mencover kondisi seperti ini. Pemberian air gula secukupnya untuk     
        menambah intake energy terutama pada saat konsumsi pakan turun sangat    
        diperlukan.

2. Energi untuk Produksi
    a. Pertumbuhan jaringan tubuh Pakan dibuat sedemikian rupa sehingga komposisi    
        asam amino nya dapat memenuhi kebutuhan ayam. Namun demikian protein yang
        masuk kedalam tubuh ayam harus dipecah menjadi asam amino, sebelum diserap   
        oleh tubuh. Setelah itu asam-asam amino akan digunakan untuk pembentukan   
        jaringan tubuh (daging, bulu dan jaringan tubuh lainya) dan hal ini banyak  
        membutuhkan energi.
    b. Penambahan lemak dan penyimpanan karbohidrat Metabolisme lemak lebih  
        sederhana di bandngkan nutrient lainya, kelebihan lemak akan disimpan dalam
        tubuh dalam bentuk lemak juga. Begitu juga dengan karbohidrat, jika
        nutrient ini berlebih akan disimpan sebagai cadangan lemak dalam tubuh unggas.
    c. Telur dan semen Karena dipanen pada usia yang relatif muda, ayam broiler belum     
        sampai pada masa reproduksi yang tentunya membutuhkan energi untuk  
         pembentukan semen dan telur. Bagaimanapun juga perhitungan energi untuk
          ayam broiler bisa jadi tidak sama presis dengan kebutuhan ayam, mengingat  
          banyak faktor yang mempengaruhinya termasuk kondisi lingkungan dan  
          kesehatan ayam itu sendiri. Namun demikian para nutritionist pastilah berusaha    
          untuk lebih tepat atau memberikan energi yang lebih tinggi dari kebutuhan pada   
          saat lingkungan normal. (skm)



Sumber : http://cjfeed.co.id Copyright 2007 by CJFeed Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar