Jumat, 23 Desember 2011

Lipid & Metabolismenya


          Lipid adalah semua substansi yang dapat diekstraksi dari bahan-bahan biologik dengan pelarut lemak (eter, kloroform, benzene karbon, tetraklorid, dan aseton).  Seperti halnya dengan karbohidrat, lemak mengandung karbon (C), hydrogen (H) dan oksigen (O), tetapi lemak mengandung lebih banyak karbon dan hydrogen dalam perbandingannya terhadap  oksigen, hal inilah yang menyebabkan konsentrasi energinya relatif lebih tinggi daripada karbohidrat.
                                                                       
                          Dasar Gliserol                                                                           Dasar Non Gliserol
                                                                                                                                        
Sederhana                                                      Kompleks                                                                         Lilin
                                                Glikolipid                                   Fosfolipid              

Struktur Kimia Komponen Lipid
Molekul lemak dibentuk dari gabungan tiga molekul asam lemak dengan satu molekul gliserol, sebagai berikut (dengan menggunakan R – COOH sebagai formula umum untuk asam lemak) :
CH20H            HOOC – R                                            CH2 – OOC – R
I                                l                                                   I
CHOH     +      HOOC – R          --------------------->      CH – OOC – R           +       3 H20
I                               l                                                   I
CH2OH           HOOC – R                                           CH2 – OOC – R
Gliserol           Asam Lemak                                      Lemak                                   Air


Asam Lemak
·         Lipid terdiri dari asam-asam lemak dan alkohol.  Sifat lemak ditentukan oleh susunan asam lemaknya.
·         Asam lemak terdapat tidak hanya pada lemak tetapi merupakan pula zat antara dari metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
·         Kebanyakan asam-asam lemak mempunyai satu gugus karboksil (-COOH) dan sebuah ikatan alifatik atau rantai karbon tidak bercabang.
·         Diantara asam-asam lemak maka asam asetat mempunyai peranan yang paling penting sebagai zat antara pada siklus dimana karbohidrat, lemak dan protein dapat saling diubah atau digunakan sebagai sumber energi dan akhirnya dirombak menjadi karbondioksida dan air, mekanisme tersebut biasa dikenal sebagai siklus asam sitrat atau siklus krebs.
·         Adapun pembagian asam-asam lemak alam yang terdapat dalam lipid dapat dilihat pada tabel berikut :

1.       Asam-asam Lemak Jenuh

Asam Lemak
Nama Kimia
Rumus
Titik Cair
       Butirat
       Butanoat
C3H7COOH
-7,9
       Kaproat
       Heksanoat
C5H11COOH
-3,2
       Kapriliat
       Oktanoat
C7H15COOH
16,3
       Kapriat
       Dekanoat
C9H19COOH
31,2
       Laurat
       Dedekanoat
C11H23COOH
43,9
       Miristat
       Tetradekanoat
C13H27COOH
54,1
       Palmitat
       Heksadekanoat
C15H31COOH
62,7
       Stearat
       Oktadekanoat
C17H35COOH
69,6
       Arakidat
       Eikosanoat
C19H39COOH
76,3
  


2.       Asam-asam Lemak Tak Jenuh

Asam Lemak
Nama Kimia
Rumus
Titik Cair
     Palmitoleat
    Heksadekanoat
C15H29COOH
0
     Oleat
    Oktadekanoat
C17H33COOH
13
     Linoleat
    Oktadekadienoat
C17H31COOH
-5*                 
     Linolenat
    Oktadekatrienoat
C17H29COOH
-14,5*            
     Arakidonat
    Eikosatetraenoat
C19H31COOH
-49,5*            

·         Asam lemak tidak jenuh mempunyai dua atau lebih molekul-molekul hydrogen yang hilang. 
·         Asam lemak jenuh mempunyai formula umum CnH2nO2 dan titik didihnya meninggi sesuai dengan meningkatnya jumlah atom karbon.
·         Pada tabel asam-asam lemak tak jenuh tampak ada 3  tanda (*) yang menunjukkan bahwa asam-asam lemak tersebut adalah asam-asam lemak esensial yaitu asam lemak yang tidak dapat dibentuk dalam tubuh ternak sehingga harus ditambahkan dalam ransum ternak tersebut.

Fungsi Lipid
·         Sebagai sumber asam-asam lemak esensial
·         Sebagai sumber kolin
·         Sebagai sumber prostaglandin
·         Sebagai carrier vitamin-vitamin yang larut dalam lemak
·         Sebagai sumber energy
Sifat-sifat Lemak
·         Dapat dihidrolisis
·         Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau
·         Dapat terjadi ketengikan
·         Hidrogenasi terjadi setelah lipolisis
·         Antioksidan

Konstanta Lemak
Konstanta lemak digunakan untuk mengetahui macam lemak apa yang diberikan kepada ternak dan lemak macam apa yang disimpan dalam tubuh ternak tersebut.
1.      Titik cair/leleh : temperature dimana lemak padat mulai mencair/meleleh.
2.      Angka saponifikasi : angka yang menunjukkan berapa mg KOH dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak.
3.      Angka yodium : angka yang menunjukkan berapa gram yodium yang diabsorpsi pada ikatan rangkap dari lemak tidak jenuh, sehingga menunjukkan derajat ketidakjenuhan suatu lemak.
4.      Nilai Reichert-Meissl : angka yang menunjukkan berapa ml (cc) 0,1 N alkali yang dibutuhkan untuk menetralisir asam-asam lemak yang larut dalam  air.

     Metabolisme Lemak
1.      Pencernaan Lemak
-          Bila lemak masuk usus halus, maka akan dicerna oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol.  Gliserol akan meneruskan perjalanannya ke hati dan digunakan untuk metabolism tubuh selanjutnya.
-          Asam lemak yang diperoleh dari aktivasi lipase diserap dari usus halus dengan bantuan empedu dan kemudian bergabung kembali kedalam lemak netral dalam dinding usus dengan lesitin sebagai zat antara.
-          Sebagian dari lemak yang diserap terutama yang masuk peredaran darah melalui system limfatik dapat langsung disimpan dalam jaringan.
-          Metabolisme lemak yang abnormal pada sapi perah (ketosis), keadaan ini terjadi pada sapi perah yang produksi susunya tinggi.

2.      Penimbunan L emak
-          Lemak cadangan tidak hanya terbentuk dari lemak yang dimakan tetapi dapat pula berasal dari karbohidrat dan ada kalanya dari protein.
-          Kira-kira 50% dari jaringan lemak terdapat diawah kulit sisanya ada disekeliling alat-alat tubuh tertentu teristimewa ginjal, dalam membrane di sekeliling usus, dalam urat daging.
-          Dikarenakan jaringan lemak selalu mengandung air maka penimbunan lemak menyebabkan pula penimbunan air.


3.      Pengaruh Lemak Bahan Pakan Terhadap Lemak Tubuh
-          Sifat dari lemak tubuh dipengaruhi secara nyata oleh sifat sumber makanannya.
-          Pada babi dan unggas bila ransumnya mengandung kadar lemak yang tinggi, maka jenis lemak dalam bahan pakan akan  mempunyai pengaruh yang menentukan terhadap sifat lemak yang terbentuk dalam tubuh ternak tersebut.
-          Hal tersebut dikarenakan asam-asam lemak yang terdapat dalam lemak bahan pakan disimpan dalam tubuh dengan tidak mengalami perubahan.
-          Bila ransum banyak mengandung bungkil kacang kedele atau bungkil kacang tanah dagingnya akan menjadi lunak sehingga mutunya rendah.
-          Bungkil kelapa akan menghasilkan daging yang keras. Pada umumnya bila ternak diberi ransum berkadar lemak tidak jenuh yang tinggi maka daging ternak tersebut akan lunak. Jadi makin tinggi derajat ketidakjenuhan lemak, maka makin lunak pula dagingnya.
4.      Katabolisme Lemak
-          Hasil akhir katabolisme lemak adalah karbondioksida dan air yang dikeluarkan melalui ginjal, paru-paru dan kulit.
-          Salah satu mekanisme yang merombak asam-asam lemak adalah beta oksidasi. Dalam perombakan tersebut dua atom karbon pada ujung karboksil rantai dipecah oleh pengaruh suatu enzim yaitu koenzim A yang mengandung vitamin asam pantotenat. Unit dua karbon dipecah sebagai satuan asetil-koenzim A dan memasuki siklus asam sitrat untuk mengalami oksidasi terakhir menjadi karbondioksida dan air.
5.      Ketosis
-          Masuknya asetil-koenzim A kedalam siklus asam sitrat tergantung pada tingkat oksidatif tertentu dalam katabolisme karbohidrat.
-          Bila tingkatan tersebut tidak  terjadi secara normal, maka kedua bagian karbon dari katabolisme lemak tersebut mengumpul dan menghasilkan Asam Asetoasetat, Beta Hidroksibutirat dan Aseton. Zat-zat tersebut adalah badan-badan keton yang bertanggung jawab atas terjadinya gejala yang disebut Ketosis.
-          Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian suntikan glukosa untuk meningkatkan glikogen hati dan kadar gula darah serta menurunkan kadar keton.

6.      Energi dari Metabolisme Lemak
-          Meskipun hewan menyimpan sejumlah kecil glikogen di dalam hati urat daging, penyimpanan energy utama tubuh adalah dalam bentuk lemak-lemak netral. Lemak tersebut disimpan dalam jaringan lemak dan jaringan-jaringan lainnya diseluruh tubuh.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar