Struktur Kimia Komponen Lipid
Molekul lemak dibentuk dari gabungan
tiga molekul asam lemak dengan satu molekul gliserol, sebagai berikut (dengan
menggunakan R – COOH sebagai formula umum untuk asam lemak) :
CH20H HOOC – R CH2
– OOC – R
I l
I
CHOH +
HOOC – R ---------------------> CH – OOC – R + 3 H20
I l
I
CH2OH HOOC – R CH2
– OOC – R
Gliserol Asam Lemak Lemak Air
Asam Lemak
·
Lipid
terdiri dari asam-asam lemak dan alkohol.
Sifat lemak ditentukan oleh susunan asam lemaknya.
·
Asam
lemak terdapat tidak hanya pada lemak tetapi merupakan pula zat antara dari metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein.
·
Kebanyakan
asam-asam lemak mempunyai satu gugus karboksil (-COOH) dan sebuah ikatan
alifatik atau rantai karbon tidak bercabang.
·
Diantara
asam-asam lemak maka asam asetat mempunyai peranan yang paling penting sebagai
zat antara pada siklus dimana karbohidrat, lemak dan protein dapat saling
diubah atau digunakan sebagai sumber energi dan akhirnya dirombak menjadi
karbondioksida dan air, mekanisme tersebut biasa dikenal sebagai siklus asam
sitrat atau siklus krebs.
·
Adapun
pembagian asam-asam lemak alam yang terdapat dalam lipid dapat dilihat pada
tabel berikut :
1.
Asam-asam Lemak Jenuh
Asam Lemak
|
Nama Kimia
|
Rumus
|
Titik Cair
|
Butirat
|
Butanoat
|
C3H7COOH
|
-7,9
|
Kaproat
|
Heksanoat
|
C5H11COOH
|
-3,2
|
Kapriliat
|
Oktanoat
|
C7H15COOH
|
16,3
|
Kapriat
|
Dekanoat
|
C9H19COOH
|
31,2
|
Laurat
|
Dedekanoat
|
C11H23COOH
|
43,9
|
Miristat
|
Tetradekanoat
|
C13H27COOH
|
54,1
|
Palmitat
|
Heksadekanoat
|
C15H31COOH
|
62,7
|
Stearat
|
Oktadekanoat
|
C17H35COOH
|
69,6
|
Arakidat
|
Eikosanoat
|
C19H39COOH
|
76,3
|
2.
Asam-asam Lemak Tak Jenuh
Asam Lemak
|
Nama Kimia
|
Rumus
|
Titik Cair
|
Palmitoleat
|
Heksadekanoat
|
C15H29COOH
|
0
|
Oleat
|
Oktadekanoat
|
C17H33COOH
|
13
|
Linoleat
|
Oktadekadienoat
|
C17H31COOH
|
-5*
|
Linolenat
|
Oktadekatrienoat
|
C17H29COOH
|
-14,5*
|
Arakidonat
|
Eikosatetraenoat
|
C19H31COOH
|
-49,5*
|
·
Asam
lemak tidak jenuh mempunyai dua atau lebih molekul-molekul hydrogen yang
hilang.
·
Asam
lemak jenuh mempunyai formula umum CnH2nO2 dan titik didihnya meninggi sesuai
dengan meningkatnya jumlah atom karbon.
·
Pada
tabel asam-asam lemak tak jenuh tampak ada 3
tanda (*) yang menunjukkan bahwa asam-asam lemak tersebut adalah
asam-asam lemak esensial yaitu asam lemak yang tidak dapat dibentuk dalam tubuh
ternak sehingga harus ditambahkan dalam ransum ternak tersebut.
Fungsi Lipid
·
Sebagai
sumber asam-asam lemak esensial
·
Sebagai
sumber kolin
·
Sebagai
sumber prostaglandin
·
Sebagai
carrier vitamin-vitamin yang larut dalam lemak
·
Sebagai
sumber energy
Sifat-sifat Lemak
·
Dapat
dihidrolisis
·
Tidak
mempunyai rasa dan tidak berbau
·
Dapat
terjadi ketengikan
·
Hidrogenasi
terjadi setelah lipolisis
·
Antioksidan
Konstanta Lemak
Konstanta lemak digunakan untuk
mengetahui macam lemak apa yang diberikan kepada ternak dan lemak macam apa
yang disimpan dalam tubuh ternak tersebut.
1. Titik cair/leleh : temperature dimana
lemak padat mulai mencair/meleleh.
2. Angka saponifikasi : angka yang
menunjukkan berapa mg KOH dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak.
3. Angka yodium : angka yang menunjukkan
berapa gram yodium yang diabsorpsi pada ikatan rangkap dari lemak tidak jenuh,
sehingga menunjukkan derajat ketidakjenuhan suatu lemak.
4.
Nilai Reichert-Meissl : angka yang menunjukkan berapa ml (cc) 0,1 N
alkali yang dibutuhkan untuk menetralisir asam-asam lemak yang larut dalam air.
Metabolisme Lemak
1. Pencernaan Lemak
-
Bila
lemak masuk usus halus, maka akan dicerna oleh enzim lipase menjadi asam lemak
dan gliserol. Gliserol akan meneruskan
perjalanannya ke hati dan digunakan untuk metabolism tubuh selanjutnya.
-
Asam
lemak yang diperoleh dari aktivasi lipase diserap dari usus halus dengan
bantuan empedu dan kemudian bergabung kembali kedalam lemak netral dalam
dinding usus dengan lesitin sebagai zat antara.
-
Sebagian
dari lemak yang diserap terutama yang masuk peredaran darah melalui system
limfatik dapat langsung disimpan dalam jaringan.
-
Metabolisme
lemak yang abnormal pada sapi perah (ketosis),
keadaan ini terjadi pada sapi perah yang produksi susunya tinggi.
2. Penimbunan L emak
-
Lemak
cadangan tidak hanya terbentuk dari lemak yang dimakan tetapi dapat pula
berasal dari karbohidrat dan ada kalanya dari protein.
-
Kira-kira
50% dari jaringan lemak terdapat diawah kulit sisanya ada disekeliling
alat-alat tubuh tertentu teristimewa ginjal, dalam membrane di sekeliling usus,
dalam urat daging.
-
Dikarenakan
jaringan lemak selalu mengandung air maka penimbunan lemak menyebabkan pula
penimbunan air.
3. Pengaruh Lemak Bahan Pakan Terhadap
Lemak Tubuh
-
Sifat
dari lemak tubuh dipengaruhi secara nyata oleh sifat sumber makanannya.
-
Pada
babi dan unggas bila ransumnya mengandung kadar lemak yang tinggi, maka jenis
lemak dalam bahan pakan akan mempunyai
pengaruh yang menentukan terhadap sifat lemak yang terbentuk dalam tubuh ternak
tersebut.
-
Hal
tersebut dikarenakan asam-asam lemak yang terdapat dalam lemak bahan pakan
disimpan dalam tubuh dengan tidak mengalami perubahan.
-
Bila
ransum banyak mengandung bungkil kacang kedele atau bungkil kacang tanah
dagingnya akan menjadi lunak sehingga mutunya rendah.
-
Bungkil
kelapa akan menghasilkan daging yang keras. Pada umumnya bila ternak diberi ransum
berkadar lemak tidak jenuh yang tinggi maka daging ternak tersebut akan lunak.
Jadi makin tinggi derajat ketidakjenuhan lemak, maka makin lunak pula
dagingnya.
4. Katabolisme Lemak
-
Hasil
akhir katabolisme lemak adalah karbondioksida dan air yang dikeluarkan melalui
ginjal, paru-paru dan kulit.
-
Salah
satu mekanisme yang merombak asam-asam lemak adalah beta oksidasi. Dalam
perombakan tersebut dua atom karbon pada ujung karboksil rantai dipecah oleh
pengaruh suatu enzim yaitu koenzim A yang mengandung vitamin asam pantotenat.
Unit dua karbon dipecah sebagai satuan asetil-koenzim A dan memasuki siklus
asam sitrat untuk mengalami oksidasi terakhir menjadi karbondioksida dan air.
5. Ketosis
-
Masuknya
asetil-koenzim A kedalam siklus asam sitrat tergantung pada tingkat oksidatif
tertentu dalam katabolisme karbohidrat.
-
Bila
tingkatan tersebut tidak terjadi secara
normal, maka kedua bagian karbon dari katabolisme lemak tersebut mengumpul dan
menghasilkan Asam Asetoasetat, Beta Hidroksibutirat dan Aseton.
Zat-zat tersebut adalah badan-badan keton yang bertanggung jawab atas
terjadinya gejala yang disebut Ketosis.
-
Pengobatan
dapat dilakukan dengan pemberian suntikan glukosa untuk meningkatkan glikogen
hati dan kadar gula darah serta menurunkan kadar keton.
6. Energi dari Metabolisme Lemak
-
Meskipun
hewan menyimpan sejumlah kecil glikogen di dalam hati urat daging, penyimpanan
energy utama tubuh adalah dalam bentuk lemak-lemak netral. Lemak tersebut
disimpan dalam jaringan lemak dan jaringan-jaringan lainnya diseluruh tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar